TATANAN DUNIA BARU DALAM MISI – KAJIAN ESKATOLOGI

Abstract

Pemerintahan satu dunia yang dikendalikan oleh satu pemerintah menjadi mimpi yang hendak diwujudkan oleh sekelompok elit yang memegang kekuasaan dalam bidang keuangan dan ekonomi, sosial dan politik, keagamaan dan spiritualitas. Rencana menguasai seluruh dunia dalam sebuah pemerintah totaliter akan menggantikan peran pemerintah-pemerintah yang berdaulat saat ini. Kehidupan yang lebih baik seperti yang dicita-citakan seluruh masyarakat terjadi semakin cepat di dunia menjadi tema utama dalam menggiring opini publik menuju persiapan New World Order (Tatanan Dunia Baru). Pengendalian keuangan dunia merupakan strategi dalam mengendalikan semua pemerintah di dunia. Peristiwa sejarah dan keadaan masa kini mempersiapkan langkah dari suatu rencana untuk mencapai penguasaan dunia melalui kekuatan pemegang kendali kekuasaan dalam proses penentuan keputusan. Hal ini akan sangat berpengaruh pada agenda misi di seluruh dunia, terutama dalam menghadapi sikap apatis terhadap Injil yang merebak di seluruh dunia. Gereja mengalami perubahan besar dalam menetapkan langkah-langkah misi dari model kovensional penginjilan tatap muka kepada penginjilan modern dengan menggunakan teknologi terdepan. Menjelang kedatangan Yesus kedua kali dalam perspektif eskatologi, perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat terjadi semakin cepat dan menggiring manusia mengikuti perubahan tersebut dan mengabaikan nilai-nilai dasar kekristenan. Hak asasi manusia akan menjadi tantangan besar dalam melakukan pekerjaan misi memenangkan jiwa bagi Kristus, ketika orang tua sekalipun tidak dapat mengendalikan anaknya dalam memeluk agama dan percaya kepada Kristus. Tatanan Dunia Baru yang sangat mengagungkan pemikiran individu, akan mengubah pola pelayanan misi kedalam penginjilan pribadi dan komunitas, disamping pelayanan misi melalui keluarga. Teknologi menjadi faktor yang sangat penting dalam pelayanan misi menjangkau jiwa-jiwa bagi Kristus.